Buleleng (MAN
Patas)-Bulan Agustus, seringkali dianggap menjadi momen yang tepat untuk
menumbuhkan rasa cinta kepada bangsa dan negara Indonesia. Begitu pula halnya
dengan MAN Patas. Serangkaian acara Bela Negara diselenggarakan di MAN Patas
dalam rangka menyongsong hari kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia. Diawali dengan kegiatan upacara bendera
(Senin, 8 Agustus 2016), yang bertindak langsung sebagai pembina upacara adalah
Bapak Rifa’i, selaku Danramil Kecamatan Gerokgak . Seluruh
peserta upacara mengikatkan tali merah putih di kepala. Fungsi simbol merah
putih tersebut sebagai bentuk cara meningkatkan rasa cinta tanah air karena
bangsa kita dan generasi muda mengalami degradasi yang terkait dengan kecintaan
terhadap merah putih.
Usai
upacara, dilanjutkan dengan acara pembinaan oleh Bapak Rifa’i di Aula MAN
Patas, yang dihadiri oleh seluruh sivitas akademika. Pada kesempatan itu, Bapak
Rifa’i mengingatkan seluruh peserta bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya. Ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi,
bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami proxy war yang berwujud pencucian otak dengan mengubah mindset agar melakukan hal-hal yang menyimpang, seperti unjuk rasa,
tawuran antarpelajar, serta terorisme. Untuk menangkal hal negatif tersebut, generasi penerus bangsa harus memanfaatkan
ilmu dengan belajar yang giat, menghindari tawuran, menjauhi doktrin radikal.
Selain itu, menerapkan disiplin waktu serta mmbentengi diri dengan berperilaku yang baik dengan dasar agama dan panasila.
Sebagai puna acara diisi dengan tausiah
oleh Ustadz Maruli Ashari Hasibuan, S. H. I., M. H. (juara 1 Aksi Indosiar
2016), dengan mengusung tema Peningkatan Ketaqwaan dalam Rangka Mengisi
Kemerdekaan. Ada tiga hal yang disampaikan oleh Ustadz Maruli, yakni selalu
bersyukur atas nikmat kemerdekaan sebagai taqorrub kepada Allah dengan cara
beribadah, mengukir sejarah untuk kebangkitan bangsa, dan jangan menghianati kemerdekaan yang diberikan Allah.
Tidak ada komentar